Berita

Dosen Polinela Menjadi Narasumber Dalam Festival Rempah dan Lada Lampung 2023

Polinela, Jum’at (13/10/2023). Provinsi Lampung, sebagai salah satu penghasil lada terbesar di Indonesia, merayakan rempah lokalnya melalui Festival Rempah dan Lada Lampung 2023. Salah satu sorotan acara adalah talkshow yang memperlihatkan perkembangan terkini dalam penggunaan lada hitam Lampung, yang kini tidak hanya menjadi bumbu dapur tetapi juga bahan multiguna dalam industri kosmetik.

Dalam acara talkshow yang diselenggarakan di Transmart Lampung pada 2 Oktober 2023, Dwi Eva Nirmagustina, Ph.D., seorang dosen program studi Teknologi Pangan Politeknik Negeri Lampung (Polinela), membahas peran penting lada hitam Lampung dalam produk kosmetik. Menurutnya, lada hitam telah menemukan tempatnya dalam dunia kosmetika berkat sifat-sifat uniknya.

“Awalnya, lada hitam hanya dikenal sebagai bumbu masakan. Namun, dengan peningkatan permintaan pasar akan bahan aktif alami dan ramah lingkungan, lada hitam Lampung telah ditemukan memiliki aplikasi baru, terutama dalam industri kosmetik,” ujar Dwi Eva Nirmagustina.

Menurut regulasi kosmetika Uni Eropa, bahan kosmetika adalah substansi yang digunakan pada bagian luar tubuh manusia untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan, memperbaiki bau badan, dan melindungi tubuh. Lada hitam Lampung, dengan minyak atsirinya yang kaya akan senyawa aktif, telah terbukti memiliki sifat-sifat yang mendukung berbagai produk kosmetik.

Dalam penelitiannya, Dwi Eva Nirmagustina menyoroti bahwa minyak atsiri lada hitam memiliki sifat-sifat unik, termasuk aroma kering, beraroma kayu hangat, pedas, dan oriental. Sifat volatil dan lipofiliknya membuatnya mudah meresap ke dalam kulit, membuka pori-pori yang tersumbat, menghilangkan minyak berlebih, dan meremajakan kulit dengan merangsang pertumbuhan sel-sel kulit baru.

Namun, penggunaan minyak atsiri lada hitam memerlukan perhatian khusus. “Minyak atsiri lada hitam sangat kuat dan tidak boleh dioleskan langsung ke kulit. Sebaiknya dicampur dengan minyak pembawa seperti minyak almond atau minyak kelapa sebelum mengaplikasikannya di kulit,” tambahnya.

Selain meremajakan kulit, minyak atsiri lada hitam juga terbukti memiliki efek menyembuhkan pada infeksi kulit ringan dan alergi. Selain itu, minyak ini membantu mengurangi kerutan dan tanda-tanda penuaan kulit, menjadikan kulit tampak kenyal dan bersinar.

Dengan penelitian terbarunya, Dwi Eva Nirmagustina memberikan wawasan baru tentang potensi lada hitam Lampung dalam industri kosmetik. Diharapkan, penggunaan lada hitam dalam produk-produk kecantikan akan terus berkembang, membawa manfaat baik bagi konsumen dan industri rempah Indonesia.