Polinela_Pembinaan Manajemen Usaha dan Pemasaran Digital
Berita

Tim PKM Polinela Adakan Pembinaan Manajemen Usaha dan Pemasaran Digital

Polinela, Senin (06/09/2021). Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Politeknik Negeri Lampung (Polinela), mengadakan Pembinaan manajemen usaha dan pemasaran digital bagi UMKM di Kecamatan Kalirejo, Lampung Tengah.

Kegiatan pembinaan berlangsung di Aula pertemuan PPI dan Saung Kopi Desa di Jln.KH Ahmad Dahlan no 114, dsn 2 RT 9 , Kalirejo, Lampung Tengah pada Sabtu (4/9) yang lalu.

Tim PKM Polinela tersebut adalah Dr. Fitriani (Ketua Tim PKM Polinela) bersama enam anggota lainnya yakni Teguh Budi Trisnanto, M.Si., Sutarni, M.Si., Dewi Kania Widiawati, M.Si., Marlinda Apriyani, M.P. dan Dayang Berliana, M.Si., serta Annisa Fitri, M.Si merupakan Tim dengan bidang kepakaran Ekonomi Pertanian, Agribisnis, UMKM, dan Manajemen Informatika.

Polinela_Pembinaan Manajemen Usaha dan Pemasaran Digital
Tim PKM Polinela mengadakan Pembinaan manajemen usaha dan pemasaran digital bagi UMKM di Kecamatan Kalirejo, Lampung Tengah

Kegiatan pembinaan dibuka oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Kalirejo, Eka Inrayani Shiddiqa, S.Pd didampingi kepala bidang pendidikan Siti Khalimah juga melibatkan kelembagan pertanian terkait, yaitu Kepala BPP Kecamatan Kalirejo, Tuhono, S.P., Ketua Forum KWT, Gapoktan, MT Al-Hidayah, dan perwakilan dari KWT yang ada di wilayah Kalirejo, dengan total peserta mencapai 30 orang. Kegiatan pembinaan berlangsung dengan penerapan standar protokol kesehatan yang ketat.

Ketua Tim PKM Polinela, Dr. Fitriani menjelaskan, Pembinaan UMKM, telah dilakukan dari awal mulai dari perencanan dengan melibatkan kelompok Mitra UMKM dalam penelusuran akar masalah dan rumusan solusi yang dikehendaki sesuai dengan potensi lokalnya.

“Ini kami lakukan, untuk memastikan kegiatan pembinaan sesuai dengan prioritas penyelesaian persoalan mitra dalam membangun keberlanjutan usaha,” ungkap Fitriani.

Menurutnya, Kebutuhan Mitra UMKM untuk memperbaiki kinerja bisnis dari aspek produksi, pemasaran, permodalan dan manajemen usaha, mendorong mereka secara aktif berkomunikasi dan menemukan solusi Bisnis yang diperlukan.
Seperti, UKM Aisiyah, yang menghasilkan produk unggulan batik ecoprint yang sangat cantik. KWT Nur Jannah concern pada produk aneka snack dari ubikayu, pare, dan udang dengan rasa yang khas.

Kemudian, KWT Flamboyan dengan aneka produk sayuan segar dan olahan yang berkualitas.

Dengan spesialisasi pada produk unggulannya UMKM, dapat meningkatkan skala usaha, efisiensi produksi, dan daya saing. Kepekaan dan kelincahan (agility) pelaku usaha dalam menangkap selera pasar/konsumen perlu terus dikembangkan untuk dapat meningkatkan omset yang profitable dan berkelanjutan.

Materi pembinaan, fokus pada pengenalan dan pembiasaan penggunaan aplikasi digital marketing dengan Aplikasi FUDIA Marketplace untuk tujuan perluasan pasar dan omset penjualan UMKM.

“Aplikasi FUDIA marketplace adalah produk unggulan teknologi pemasaran digital Polinela yang diluncurkan pada September tahun 2020 lalu. Aplikasi ini dikenalkan berplatform android dan diakses melalui play-store,” bebernya.
Dr.Fitriani juga memaparkan bahwa, Penguatan kompetensi perencanaan dan pengendalian Bisnis, menggunakan sistem pencatatan keuangan dengan aplikasi SiApik BI juga berplatform android; Motivasi membangun Bisnis melalui Entrepreneurship capacity building dilakukan dengan pendekatan role play dan dinamika kelompok; Peningkatan kualitas produksi dilakukan dengan diversifikasi produk bernilai tambah dalam kemasan yang variatif dan adaptif dengan selera pasar.

“Tujuan dari kegiatan PKM ini, yakni untuk penguatan kapasitas pengelolaan Bisnis secara transparan dan sehat, produksi berkelanjutan dengan omset secara signifikan menguntungkan,” tambah salah satu anggota tim, Dayang Berliana, M.Si.,

Dayang menjelaskan, Produk dengan pengemasan yang unik dan kreatif, yang dipasarkan dengan platform marketplace FUDIA secara online dan publisitas di jejaring medsos, secara aktif meningkatkan potensi perluasan pasar, omset dan kapasitas usaha, serta profitabilitas yang berkelanjutan bagi UMKM lokal.
Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan, diketahui bahwa mitra peserta siap untuk menerapkan aplikasi teknologi dari Polinela dan optimis untuk terus produktif mengembangkan usaha KWT/UKM secara profitable dan berkelanjutan.

“Tindak lanjut kegiatan disepakati untuk meningkatkan kerjasama antara Polinela dan Tim Penggerak PKK, dan Forum KWT Kecamatan Kalirejo dalam bidang pengembangan UMKM secara periodik dan lebih intens,” katanya.

Kegiatan pembinaan, ditutup dengan penyerahan bantuan peralatan produksi dan paket TTG manual guideline dan link video tutorial Fudia Marketplace (https://youtu.be/Kiaiog1sN-g; https://play.google.com/store/apps/details?id=id.fudia.sellers; https://play.google.com/store/apps/details?id=id.fudia.buyer ), TTG pengemasan dan labeling produk dan video link (https://youtu.be/7GBhTV1qYGs ; https://youtu.be/isq7AHze2yk ), dan TTG aplikasi pencatatan keuangan SiAPIK BI (https://play.google.com/store/apps/details?id=com.ptk ).

Sebagai Informasi, Kecamatan Kalirejo-,Kabupaten Lampung Tengah ini membawahi 17 kampung, dengan ibu Kota kecamatan di Kampung Kalirejo. Berdasarkan potensi daerah, Kecamatan Kalirejo memiliki luas wilayah 674 km2, dengan jumlah penduduk 68.734 jiwa atau 19.752 KK.

Sumber mata pencaharian utama berasal dari usahatani tanaman pangan utama, meliputi padi padi (2.310 ha dan produktivitas mencapai 5,3 ton/ha); jagung (897 ha dan produktivitas 5,9 ton/ha) dan ubi kayu (243 ha dan produktivitas 21,9 ton/ha), dan budidaya ikan kolam seluas 132 ha dengan produksi mencapai 1.436 ton, serta produktivitas 3,86 ton/ha (BPS Lampung Tengah, 2019).

Sektor produksi primer masih mendominasi sumber penghasilan. Fluktuasi penerimaan rumah tangga tergantung pada situasi panen, musim, produktivitas, tingkat harga, hingga ketidakpastian penjualan hasil.

Perbaikan sumber mata pencarian melalui peningkatan nilai tambah, perbaikan produk/jasa yang mengikuti selera pasar, pemasaran yang kreatif, hingga aneka inovasi produk-produk sekunder inovatif yang memiliki nilai ekonomis diperlukan.
Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui kelembagaan ekonomi pertanian merupakan suatu keniscayaan sebagai amanat Undang-Undang (UU) No.16/2006, UU No.19/2013, dan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 82/2013.

Kelembagaan ekonomi produktif di Kecamatan Kalirejo, meliputi Gapoktan, Poktan, Kelompok Wanita Tani (KWT), dan UKM non pertanian.
Perkembangan ekonomi yang dimotori oleh kelompok usaha wanita mulai tumbuh di Kecamatan Kalirejo. Jumlah KWT di Kalirejo hingga tahun 2021 sebanyak 29 kelompok, meningkat tajam dibanding tahun 2018 yang baru berjumlah 17 kelompok.

Pada tahun 2020 terbentuk 3 kelompok ekonomi produktif baru, yaitu KWT Nur Jannah (Kampung Sukosari) dan KWT Flamboyan (Kampung Kalirejo) dan UKM Aisyiyah.

Oleh karena itu, Tim Penggerak PKK Kecamatan mendorong prioritas pendampingan manajemen usaha dan pemasaran digital menjadi prioritas untuk UMKM yang masih baru.

*Artikel telah dirilis pada https://radarlampung.co.id/