Berita

Perbedaan Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri Dan Kimia Terapan

Polinela, Kamis (04/04/2024). Politeknik Negeri Lampung (Polinela) resmi mendapatkan izin pembukaan Program Studi Kimia Terapan jenjang sarjana terapan, yang akan menambah kekuatan bidang keilmuan terapan di Polinela.

Namun, hal ini memunculkan pertanyaan, “Apa perbedaan utama antara Program Studi Kimia Terapan dengan Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) yang telah ada sebelumnya?”.

Program Studi Kimia Terapan termasuk dalam ranah ilmu pengetahuan alam atau science. Fokus utamanya adalah menerapkan prinsip-prinsip kimia dalam menyelesaikan masalah praktis di berbagai bidang, seperti farmasi, bioteknologi, material, dan lingkungan.

Tujuan akhirnya adalah memperoleh pemahaman yang kokoh mengenai dasar-dasar kimia dan menerapkannya dalam konteks spesifik untuk mengembangkan produk atau solusi yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Program studi ini secara erat terkait dengan studi Kimia pada umumnya di perguruan tinggi.

Di sisi lain, Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) termasuk dalam ranah ilmu teknik atau engineering. Fokusnya adalah menerapkan prinsip-prinsip kimia untuk merancang, mengembangkan, dan meningkatkan proses industri yang melibatkan reaksi kimia.

Tujuan akhir dari program ini adalah menghasilkan produk dan proses yang efisien, ekonomis, dan ramah lingkungan. Mahasiswa TRKI akan mempelajari tentang desain, kontrol, dan optimalisasi proses industri kimia.

Perbedaan mendasar antara kedua program studi ini terletak pada pendekatan aplikasi kimia. Kimia Terapan lebih menitikberatkan pada pemahaman dasar kimia dan penerapannya dalam berbagai konteks praktis dalam kehidupan sehari-hari. Di sisi lain, TRKI lebih menekankan pada aspek rekayasa dan teknik untuk menghasilkan produk secara efisien dan ekonomis dalam skala industri.

Dengan demikian, meskipun keduanya berfokus pada studi kimia, pencapaian pembelajaran dan tujuan akhirnya berbeda, mencerminkan perbedaan dalam pendekatan ilmiah dan praktis. Kehadiran kedua program studi ini di Polinela memberikan pilihan yang beragam bagi calon mahasiswa yang tertarik dalam bidang kimia, sesuai dengan minat dan tujuan karier mereka masing-masing.

Devy Cendekia, S.Si., M.Si., anggota tim taskforce pembentukan Program Studi Kimia Terapan, menjelaskan bahwa Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri menekankan pengembangan teknologi dalam industri kimia, sementara Kimia Terapan lebih menekankan pada penerapan konsep kimia dalam berbagai konteks praktis.

Selain itu, kurikulum Teknologi Rekayasa Kimia Industri lebih bersifat teknis dengan fokus pada rekayasa proses industri kimia, sementara Kimia Terapan menawarkan pendekatan yang lebih luas dengan memperkenalkan aplikasi kimia dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam hal tujuan karir, lulusan Teknologi Rekayasa Kimia Industri umumnya bekerja sebagai insinyur atau teknisi di industri kimia, sementara lulusan Kimia Terapan memiliki peluang karir yang lebih bervariasi, termasuk di industri makanan, farmasi, dan lingkungan.