Polinela, Jum’at (14/06/2024). Pada kegiatan BTP EXPO 2024 yang diselenggarakan oleh Jurusan Budidaya Tanaman Pangan (BTP) Politeknik Negeri Lampung (Polinela) menjadi momen penting dengan dilakukannya penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Jurusan BTP Polinela dengan PT. Ghalli Roelies Indonesia (PT. GRI). Penandatanganan tersebut diwakili oleh Prof. Dr. Ir. Sarono, M.Si. (Direktur Polinela), Khairullah, KM. S.T., MMP. (Direktur Utama PT. GRI), didampingi Prof. Dr. Ir. Wan Abbas Zakaria, M.S., dan Dr. Ir. Sutikno, M.Sc.
Penandatanganan MoU dan PKS ini menandai langkah strategis dalam memperkuat kolaborasi antara dunia akademik dan industri, khususnya dalam bidang budidaya tanaman pangan. Kerjasama ini diharapkan dapat membuka jalan bagi berbagai inisiatif dan proyek yang bermanfaat bagi kedua belah pihak, serta memberikan dampak positif bagi sektor pertanian di Indonesia.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Ir. Sarono, M.Si. mengungkapkan rasa bangganya atas terjalinnya kerjasama ini. “MoU ini adalah bukti komitmen kami untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pendidikan di Polinela. Kami berharap kerjasama dengan PT. GRI dapat membawa manfaat besar bagi mahasiswa kami dan juga industri pertanian secara keseluruhan,” ujarnya.
Khairullah, KM. S.T., MMP., Direktur Utama PT. GRI, juga menyatakan antusiasmenya terhadap kolaborasi ini. Menurutnya, PT. GRI sangat mendukung upaya Polinela dalam mengembangkan pendidikan vokasi yang relevan dengan kebutuhan industri. “Kami percaya bahwa melalui kerjasama ini, kita dapat menggabungkan keunggulan akademik dan praktis untuk menciptakan solusi yang inovatif dalam budidaya tanaman pangan,” kata Khairullah.
Prof. Dr. Ir. Wan Abbas Zakaria, M.S. dan Dr. Ir. Sutikno, M.Sc., turut memberikan pandangan mereka tentang pentingnya sinergi antara akademisi dan industri. Mereka menekankan bahwa kolaborasi ini tidak hanya akan memperkuat kapasitas penelitian dan pengajaran di Polinela, tetapi juga akan memperkaya pengalaman belajar bagi mahasiswa. “Kami berharap kerjasama ini dapat mendorong terciptanya teknologi-teknologi baru yang dapat meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan di sektor pertanian,” kata Prof. Wan Abbas.
Penandatanganan ini disaksikan oleh berbagai pihak yang hadir dalam BTP EXPO 2024. Selain penandatanganan MoU dan PKS, acara ini juga menampilkan berbagai sesi diskusi dan presentasi yang bertujuan untuk memperkenalkan inovasi dan teknologi terbaru di bidang budidaya tanaman pangan.
Dengan terjalinnya kerjasama ini, BTP EXPO 2024 tidak hanya menjadi ajang pameran dan diskusi, tetapi juga menjadi titik awal untuk menjalin kerjasama yang lebih erat antara akademisi dan praktisi industri. Semua pihak berharap kerjasama ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan sektor budidaya tanaman pangan di Indonesia.