Program Kemandirian Ekonomi Pesantren di Provinsi Lampung
Berita Kegiatan

Panen Perdana Aquaponik Program Kemandirian Ekonomi Pesantren di Provinsi Lampung

Polinela, Senin (14/12/2020). Politeknik Negeri Lampung (Polinela) dan Bank Indonesia (BI) bekerjasama pada program pengembangan kemandirian ekonomi pesantren di Provinsi Lampung. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah penguatan agribisnis perikanan budidaya yang ada di Pondok Pesantren Roudlatussolihin Lampung Tengah. Bimbingan teknis produksi perikanan aquaponik diterapkan pada Pesantren ini karena potensi perikanan yang tinggi dengan ketersediaan kolam-kolam ikan.

Pelatihan teknis produksi perikanan aquaponik diberikan oleh salah satu Dosen Program Studi Perikanan Politeknik, Juli Nursandi, S.Pi., M.Si. dengan materi integrasi antara perikanan Ikan lele dengan sayur kangkung. Pelatihan ini sudah dilaksanakan sejak 16 Oktober 2020 dan dilakukan pendampingan selama 2 bulan oleh tim Pusat Inkubator Bisnis Polinela dengan ketua Ir. Bambang Utoyo, M.P.

Program Kemandirian Ekonomi Pesantren di Provinsi Lampung
Direktur Polinela bersama tim program pengembangan kemandirian ekonomi pesantren di Pondok Pesantren Roudlatussolihin

Panen perdana perikanan aquaponik dilaksanakan Minggu, 13 Desember 2020. Kegiatan ini merupakan rangkaian Program Kemandirian Ekonomi Pesantren-Bank Indonesia, hadir pada kegiatan tersebut :

  1. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Budiharto Setyawan
  2. Anggota DPD RI, KH. Ir. Abdul Hakim, M.M.
  3. Direktur Politeknik Negeri Lampung, Dr. Ir. Sarono, M.Si
  4. Kepala Pusat Inkubator Bisnis Polinela, Ir. Bambang Utoyo, M.P.
  5. Dekan FEB UIN Raden Intan Lampung, Dr. Ruslan Abdul Ghofur
  6. Ketua Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren, Gus Hasanuddin Errezha
program pengembangan kemandirian ekonomi pesantren di Provinsi Lampung
Direktur siap melaksanakan penen bersama

Hasil ikan yang didapat pada lokasi demoplot 4x8m seberat 234 kg dengan menghabiskan pakan seberat 190 kg. Panen sayur kangnkung sebanyak 181 ikat dibagi dalam panen pertama 43 ikat, panen ke dua 88 ikat, dan panen terakhir (berbarengan dengan panen ikan) 50 ikat.

Melalui program pengembangan kemandirian pesantren diharapkan dapat mendorong pesantren Roudlatussolihin sebagai penggerak utama dalam ekosistem rantai nilai halal (halal value chain), selain sinergi dan linkage dengan UMKM dan korporasi yang juga perlu terus dilakukan untuk semakin memperkuat peran pesantren dalam pengembangan ekosistem halal value chain.