Berita

Kembangkan Teknologi Biostimulan, Dosen Polinela Berhasil Buat Bibit Jahe Unggul

Polinela, Senin (18/09/2023). Jahe menjadi salah satu tanaman obat unggulan di Indonesia. Tanaman ini merupakan salah satu rimpang kaya manfaat. Tidak hanya dijadikan bumbu masakan, jahe juga dimanfaatkan sebagai obat dan bahan baku berbagai produk olahan lainnya. Sayangnya produksi jahe masih dihadapkan pada beberapa masalah. Salah satunya yaitu adanya masa dormansi yang berdampak kepada lamanya waktu untuk mempersiapkan bibit jahe.

Dormansi pada jahe dapat dipatahkan dengan memberikan perlakuan perendaman sebelum disemai. Penelitian yang dilakukan oleh tim dosen Program Studi (Prodi) Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura, Politeknik Negeri Lampung (Polinela) menunjukkan bahwa perendaman jahe dengan beberapa larutan biostimulan dapat mempercepat pertumbuhan tunas.

Pengamatan yang dilakukan Wika Anrya Darma, S.P., M.Si., Sekar Utami Putri, S.P., M.Sc, dan Dede Tiara, S.P., M.Si., memberikan hasil bahwa biostimulan memicu pertumbuhan tunas dengan adanya penyerapan larutan yang mengandung zat pengatur pertumbuhan.

Dalam melakukan persemaian, kelembaban media dan tempat semai perlu diperhatikan, jangan sampai terlalu lembab, karena akan memicu timbulnya penyakit. Wika mengatakan bahwa perendaman dengan biostimulan dapat mempercepat waktu pertunasan pada rimpang jahe.

“Tidak hanya itu, munculnya patogen atau organinsme yang mengganggu dapat ditekan dengan tetap menjaga kelembaban tempat persemaian,” kata Wika, pada Sabtu (16/9/2023).

Lebih lanjut, Wika menerangkan dengan biostimulan, dalam 2 minggu tunas jahe sudah muncul. Tim dosen Prodi Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura mampu mempertahankan hingga satu bulan untuk menghasilkan banyak tunas, yang nantinya akan dipilih mana yang paling sehat untuk dilanjutkan ke tahap pembibitan.

“Penelitian ini akan dilanjutkan ke tahapan pembibitan, hingga didapat bibit jahe yang siap tanam,” terang Wika.

Sementara itu, Sekar menjelaskan persiapan bibit yang sehat merupakan salah satu faktor pendukung produktivitas jahe kedepannya. “Dengan adanya penelitian ini, kami mengharapkan semakin banyak petani yang tertarik menanam jahe. Karena, prospek jahe ke depan akan semakin baik. Selain itu, jahe tidak hanya sebagi bumbu masakan, namun juga merupakan bahan baku berbagai industri olahan lainnya,” ujar Sekar.

Direktur Politeknik Negeri Lampung Prof. Dr. Ir. Sarono, M.Si., mengatakan kegiatan penelitian ini sebagai Tri Dharma Perguruan Tinggi. Melalui penelitian Tanaman Jahe diharapkan dapat menciptakan jahe dengan kualitas dan memiliki nilai ekonomis yang lebih baik.

Politeknik Negeri Lampung akan terus mensupport kegiatan pengabdian dan penelitian yang dilakukan oleh para dosen, serta dapat menjadi ilmu yang berkelanjutan,” ujar Prof. Sarono.