Polinela, Selasa (16/03/2020). Sebagian masyarakat panik setelah pemerintah mengumumkan ada 117 pasien yang positif terinfeksi virus corona (Covid-19) di Indonesia. Mereka memborong masker, hand sanitizer (cairan pencuci tangan berbasis alkohol), hingga bahan pangan. Di beberapa apotek dan toko obat di stok masker dan hand sanitizer kosong. Kalaupun tersedia, harganya sudah naik berkali-kali lipat. Di bebarapa daerah termasuk Lampung harga Hand sanitizer naik 10 kali lipat (https://lampung.antaranews.com).
Melihat persoalan ini, Pembantu Direktur II, Ir. Ferziana, M.P., menginstruksikan kepada Laboratorium Analisis guna memenuhi kebutuhan pencuci tangan untuk Polinela (15/03/2020). Jizra Andrea dan rekan-rekan dari Laboratorium Analisis bersama Mahasiswa D4 Teknologi Rekayaa Kimia dan Industri membuat Hand sanitizer tersebut.
Jizra Andrea menjelaskan, untuk membuat hand sanitizer dibutuhkan bahan seperti Etanol, Gliserol, Hidrogen Peroksida, dan Air Steril atau Aquadest ditambahkan . “Komposisinya untuk Etanol sekitar 96 persen, Gliserol 98 persen , Hidrogen Peroksida 3 persen, dan Aquadest serta ditambah Flavor (Aroma Rasa). kami menyediakan 3 Flavor yaitu Apel, Sereh, dan Stroberi” tandasnya.
Perihal cara pembuatannya, jelas Jizra Andria , pertama masukkan 833 mL Etanol ke dalam gelas ukur 1000-mL, lalu tambahkan 41,7 mL Hidrogen Peroksida 3 persen. Selanjutnya tambahkan 14,5 mL Gliserol 98 persen menggunakan gelas ukur, dan pastikan sisa Gliserol tidak tertinggal dengan cara membilasnya dengan air. Kemudian tambahkan air hingga 1000 mL serta tambahkan Flavor Apel, Sereh atau Stroberi, lalu aduk hingga homogen. Pindahkan campuran ke dalam botol kaca bersih. Simpan selama 72 Jam untuk memastikan tidak ada kontaminasi organisme dari wadah botol. Hand Sanitizer siap digunakan.
Bahan-bahan tersebut bisa langka di pasaran. Pasalnya, masyarakat juga sudah mulai memborong alkohol. Meski demikian, Jizra menawarkan alternatif bahan lain yang bisa digunakan untuk hand sanitizer, yakni dengan rebusan ekstrak daun sirih, lidah buaya, atau baby oil.
“Kalau mau lebih mudah dan alami, masyarakat bisa menggunakan daun sirih untuk anti bakteri atau hand sanitizer,” tuturnya. Untuk itu, Jizra Andrea juga menjelaskan cara pembuatan hand sanitizer dari daun sirih. Menurutnya, daun sirih terlebih dulu dipotong-potong kasar dan dimasukan pada wadah. Kemudian, ambil panci yang diisi dengan air untuk didihkan. Selanjutnya, letakkan wadah berisi daun sirih tersebut di atas air mendidih dan panaskan hingga 30 menit sampai keluar ekstrak daun sirihnya. Simpan selama 72 jam
“Ekstrak yang ada tidak harus digunakan semuanya, ambil seperlunya misal 10 mililiter saja lalu diencerkan dengan air. Larutan ini sudah bisa digunakan sebagai hand sanitizer dan tinggal disemprotkan,” pungkasnya. Lab Analisis menyediakan hand sanitizer gratis untuk civitas akademik Polinela, dan harga cukup murah untuk pihak luar. Bagi yang membutuhkan silahkan langsung menghubungi pihak Laboratorium. (Humas)