Berita

Tanam Perdana 5000 Bibit Cabai, Polinela Tandai Implementasi Teknologi Smart Precision Farming untuk kawal Budidaya di Lahan Demplot Pekon Sri Katon Pringsewu

Polinela, Selasa (20/05/2025). Sebanyak 5.000 batang bibit cabai resmi ditanam dalam kegiatan penanaman perdana yang berlangsung di lahan demplot gapoktan sumber katon seluas 2.500 meter persegi di Pekon Srikaton, Kecamatan Adi Luwih, Kabupaten Pringsewu.

Kegiatan ini menjadi salah satu bagian dari tahapan riset terapan tim periset berdikari Polinela, yaitu tahapan pengujian kemampuan prototipe Smart Precision Farming untuk mendukung operasional siklus budidaya tanaman cabai pada lingkungan lahan sebenarnya, sebelum menjadi produk akhir riset terapan.

Perangkat Smart Precision Farming dirancang untuk kebutuhan kendali sistem irigasi drip/sprinkle, kendali sistem pemupukan, monitoring data suhu dan kelembaban udara dan tanah, dan monitoring lingkungan lahan. perangkat ini dapat diakses menggunakan perangkat mobile seperti smartphone/tablet/laptop yang terkoneksi melalui jaringan wireless atau internet.

Selama riset dengan siklus budidaya tanaman cabai tersebut, petani gapoktan akan didampingi oleh periset polinela (di bidang teknologi informasi, pertanian, dan teknologi pertanian), periset bapeltan, tim pendamping dari 2 SMK Negeri yang terlibat dalam program kegiatan ini. Selain penerapan teknologi pada tahap budidaya tanaman cabai, periset juga melaksanakan riset dibidang manajemen rantai pasok dan teknologi pengolahan pangan inovatif. dan pada akhirnya kolaborasi riset terapan dapat menghasilkan suatu role model dimulai dari produk teknologi, model rantai pasok, produk olahan pangan dan model bisnis yang berdampak bagi pengingkatan sosial dan ekonomi masyarakat.

Kolaborasi riset terapan ini, merupakan program katalisator kemitraan berdikari – Kampus Berdampak yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui pendanaan LPDP Kementerian Keuangan Tahun 2025.

Pada program tersebut, 4 periset Polinela berhasil lolos seleksi dan pendanaan. dan salah satunya adalah tim digifarm polinela dengan judul ‘implementasi smart precision farming, supply chain management, dan teknologi pengolahan inovatif untuk mendukung ketahanan pangan nasinal’, yang diketuai oleh Eko Win Kenali, S.Kom., M.Cs., dengan anggota antara lain: Khusnatul Amaliah, S.Kom., M.Kom., Dani Rofianto, S.Mat., M.kom., Jaka Fitra, S.Kom., M.TI., Halim Fathoni, S.T., M.Sc., Ph.D., Tiara Kurnia Khoerunisa, S.T., MTP., Hevia Purnama Sari, S.P., M.Si.

Pelaksanaan riset terapan dilaksanakan dengan semangat kerjasama pentahelix, dan bertujuan memperkuat ekosistem kemitraan antara stakeholder yang terkait untuk mendukung pertubuhan ekonomi, pembangunan, sumber daya manusia dan lainnya. tema riset terapan merujuk pada implementasi pertanian modern berbasis smart precision farming, di Provinsi Lampung sangatlah cocok karena Lampung adalah wilayah strategis lumbung pangan nasional.

Kolaborasi strategis ini melibatkan Politeknik Negeri Lampung sebagai pelaksana utama bersama Bappeda Provinsi Lampung, Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Provinsi Lampung, SMK Negeri 1 Abung Selatan, SMK Negeri 2 Metro, serta Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sumber Katon Kabupaten Pringsewu., dan beberapa voulenter yang terlibat, yang secara sukarela mendukung program penelitian ini.

Penelitian terapan berbasis smart precision farming ini dan penelitian lain berbasis teknologi informasi bidang pertanian di Polinela, merupakan langkah konkret Polinela sebagai perguruan tinggi negeri vokasi melakukan upaya transformasi menjadi perguruan tinggi vokasi berbasis pertanian modern.
Khususnya pengembangan teknologi pertanian modern dan penyediaan SDM pertanian modern yang siap kerja untuk mendukung Provinsi Lampung.

Eko Win Kenali berharap, bahwa riset terapan kolaborasi yang dilaksanakan ini dapat menghasilkan role model, produk dan teknologi tepat guna yang dapat digunakan oleh masyarakat dan petani, menjadi contoh penguatan kolaborasi riset-terapan, dan diharapkan dapat menjadi model percontohan implementasi pertanian presisi yang dapat diimplementasikan secara luas di berbagai daerah di Indonesia.