Kunjungan Ketua Tim Program Kartu Petani Berjaya
Berita Kegiatan

Sukseskan Program Kartu Petani Berjaya Propinsi Lampung

Polinela, Kamis (16/07/2020), Ketua Tim Program Kartu Petani Berjaya Provinsi Lampung , M. Yusuf S Barusman berkunjung ke Polinela pada hari Rabu, 15 Juli 2020. Kunjungan bertujuan mengajak Polinela untuk berpartisipasi aktif dalam mensukseskan Program Kartu Petani Berjaya.

Kartu Petani Berjaya merupakan program dari Gubernur Arinal Djunaidi dan Wakil Gubernur Chusnunia Chalim yang berlandasan Peraturan Gubernur Nomor 9 Tahun 2020. Program Kartu Petani Berjaya (KPB) adalah suatu program yang menghubungkan semua kepentingan pertanian dengan tujuan mencapai kesejahteraan petani dan semua pihak yang terlibat dalam proses pertanian secara bersama-sama.

Ukuran kinerja keberhasilan dalam KPB meliputi peningkatan nilai tukar petani (NTP), peningkatan keuntungan usaha tani, efisiensi usaha tani, dan peningkatan produksi dan produktivitas. Kemudian pihak yang dilibatkan dalam KPB yakni petani, distributor sarana produksi, poktan, penyuluh, kios, lembaga keuangan, pembeli, ahli dan pemerintah daerah.

Sementara fungsi KPB tersebut meliputi ketersediaan benih, bibit, dan pupuk, penanganan panen dan pasca panen, pendampingan budidaya, ketersediaan teknologi pertanian, permodalan, manajemen resiko usaha tani, jadwal tanam dan penyaluran air irigasi. Aplikasi petani bisa diunduh melalui playstore dengan keyword “Kartu Petani Berjaya”. Untuk informasi lebih banyak lagi bisa mengunjungi www.kpb.lampungprov.go.id.

Direktur Polinela, Dr. Ir. Sarono, M.Si.  sangat mendukung kebijakan Gubernur Lampung  tersebut. Wujud nyata dukungan Polinela terhadap program tersebut, dengan terus dilaksanakannya  kerja sama dengan Pemerintah Propinsi Lampung  melalui program beasiswa.  Beasiswa Sumberdaya Pertanian  Pemerintah Provinsi Lampung Tahun 2020 sebanyak 129 mahasiswa yang berasal dari seluruh Kabupaten/Kota se Propvinsi Lampung.

Polinela  terus berupaya mengembangan pendidikan vokasi yang berorientasi pada kebutuhan industri  pertanian dan pasar kerja saat ini. Upaya tersebut sebagai salah satu wujud peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) agar siap melakukan persaingan di dunia kerja.

“Mereka yang lulus dari POLINELA adalah tenaga siap pakai untuk industri  (dunia kerja). Kurikulum pendidikan vokasi disusun bersama dengan kebutuhan industri sehingga program studi di pendidikan tinggi vokasi sangat fleksibel. Selain memiliki keterampilan profesi, mahasiswa juga mampu berpikir kreatif dan berinovatif,” tambah Dr. Sarono.

Upaya peningkatan kompetensi lulusan, maka  Polinela  terus berupaya menyediakan sarana pembelajaran bagi mahasiswa salah satunya adalah dengan tersedianya teaching factory. Teaching factory menjadi konsep pembelajaran dalam keadaan yang sesungguhnya untuk menjembatani kesenjangan kompetensi antara pengetahuan yang diberikan kampus dan kebutuhan industri.

Sukseskan Program Kartu Petani Berjaya Propinsi Lampung
Direktur Polinela dan Ketua Tim Program Katu Petani Berjaya mengunjungi Polihidro Farm Polinela

Untuk mengetahui Teaching factory  yang telah ada di Polinela,  Tim Program Kartu Petani Berjaya Provinsi Lampung yang dipimpin Prof. M. Yusuf S Barusman didampingi Direktur POLINELA dan jajaranya mengunjungi, Pembibitan Kelapa Sawit, Polinela Organic Farm, Kandang Ternak, Teaching Farm Pusat Penelitian dan Produksi Benih Hibrida Tanaman Pangan dan Hortikultura, Polihidro Farm, Seed Teaching Farm (STeFa), Agro Farm dan Polifish Farm.