Polinela, Senin (14/04/2025). Politeknik Negeri Lampung (Polinela) menjadi salah satu tuan rumah dalam kegiatan Diskusi Tematik Penyusunan Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Lampung bertema “Pembangunan Rendah Karbon, Berketahanan Iklim, dan Ketangguhan Bencana” yang diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Lampung. Kegiatan ini berlangsung di enam perguruan tinggi terkemuka di Provinsi Lampung, dengan Polinela dipercaya sebagai salah satu lokasi pelaksanaan diskusi.
Peserta diskusi melibatkan berbagai elemen penting, di antaranya Instansi Vertikal/Perwakilan Pemerintah Pusat, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Lampung, Bappeda dari 15 kabupaten/kota se-Provinsi Lampung, kalangan akademisi dan peneliti, organisasi non-pemerintah yang bergerak di bidang lingkungan dan kebencanaan, hingga perwakilan sektor swasta dan asosiasi profesi.
Kegiatan di awali dengan sambutan Direktur Polinela, Prof. Dr. Ir. Sarono, M.Si. menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bappeda Provinsi Lampung yang telah memilih Polinela sebagai salah satu tuan rumah dalam rangkaian pelaksanaan FGD ini.
“Sebagai institusi pendidikan vokasi yang berkomitmen terhadap pengembangan sumber daya manusia unggul, Polinela memandang bahwa tantangan perubahan iklim dan risiko bencana merupakan isu yang sangat nyata dan harus dihadapi dengan pendekatan kolaboratif. Melalui forum FGD ini, kita tidak hanya berdiskusi, tetapi juga memperkuat sinergi antara pemerintah, akademisi, sektor swasta, dan masyarakat sipil untuk menyusun rencana aksi yang konkret.” Ujarnya.
“Polinela juga terus berupaya mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam kegiatan tridharma perguruan tinggi: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Semoga diskusi hari ini dapat memperkaya wawasan kita bersama, menghasilkan rekomendasi yang aplikatif, dan memberi kontribusi nyata bagi pembangunan Provinsi Lampung.”tutupnya
Kemudian, sambutan sekaligus membuka acara oleh Gubernur Lampung dalam hal ini diwakili oleh, Wakil Gubernur Lampung, dr. Jihan Nurlela, M.M. menyampaikan RPJMD Provinsi Lampung Tahun 2025-2029 merupakan tahap pertama pada pelaksanaan RPJPD Tahun 2025-2029, yaitu berada pada tahapan “Penguatan Pondasi Transformasi” sekaligus mendukung implementasi RPJMN 2025-2029, terutama pencapaian Asta Cita.
“Sinergitas pemerintah pusat dan daerah sangat penting untuk mendukung program prioritas nasional, yaitu program ekonomi menuju 8%, penurunan kemiskinan, dan peningkatan kualitas SDM yang dilihat sebagai trisula pembangunan. Pembangunan Provinsi Lampung 5 (lima) tahun ke depan tentunya akan berkontribusi dalam pencapaian Visi dan Asta Cita pembangunan nasional.” Ungkapnya.
“Visi Gubernur Lampung Tahun 2025-2030 adalah “Bersama Lampung Maju Menuju Indonesia Emas”, yang akan diwujudkan melalui 3 Misi atau disebut TIGA CITA, yaitu: 1. Mendorong Pembangunan Ekonomi yang Inklusif, Mandiri dan Inovatif; 2. Memperkuat Sumber Daya Manusia yang Unggul dan Produktif; serta 3. Meningkatkan Kehidupan Masyarakat Beradab, Berkeadilan, dan Berkelanjutan, serta Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif dan Berintegritas.” Tutupnya.
Dalam sesi diskusi yang berlangsung di Polinela, turut dihadirkan narasumber berkompeten, yaitu:
- Dr. Arief Darmawan S.Hut. M.Sc, Dosen Jurusan Kehutanan Universitas Lampung, dengan topik “Rencana Aksi Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi Lampung: Mengoptimalkan FOLU Net Sink 2030 dan Langkah Konkret Provinsi Lampung mencapai Target Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Tahun 2030”
- Ir. Arif Rohman, S.T., M.T., Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum Institut Teknologi Sumatera, dengan topik “Membangun Ketangguhan Iklim dan Bencana: Respon Terhadap Ancaman Bencana di Provinsi Lampung”
- Ir. Edy Karizal, Direktur Lembaga Konservasi 21Provinsi Lampung, dengan topik “Peningkatan Peran Organisasi Non Pemerintah dan Kolaborasi Multistakeholder untuk Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan dalam Kerangka Kebijakan Pembangunan Rendah Karbon, Berketahanan Iklim dan Ketangguhan Bencana”
Melalui kegiatan ini, para peserta berdiskusi secara mendalam mengenai langkah-langkah strategis dalam mewujudkan pembangunan rendah karbon, peningkatan ketahanan iklim, serta penguatan kapasitas daerah dalam menghadapi risiko bencana. FGD ini diharapkan dapat menghasilkan peta jalan yang lebih jelas dalam mendukung agenda pembangunan Provinsi Lampung yang berorientasi pada keberlanjutan lingkungan. Keikutsertaan Polinela sebagai tuan rumah sekaligus kontributor aktif dalam forum ini mencerminkan peran nyata perguruan tinggi dalam mendukung pembangunan daerah melalui kolaborasi lintas sektor.