Polinela, Kamis (06/06/2024). Mahasiswa Jurusan Teknologi Informasi (JTI) Politeknik Negeri Lampung (Polinela) tered dari program studi Manajemen Informatika, program studi Teknologi Rekayasa Internet, program studi Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak, dan program studi Teknologi Rekayasa Elektronika mengikuti Stadium General yang diselenggarakan melalui kerja sama antara JTI Polinela dan Konsulat Amerika Serikat untuk Sumatera. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam tentang keamanan siber kepada mahasiswa JTI Polinela.
Stadium General tersebut menghadirkan Beau Woods, seorang pakar keamanan siber dan CEO Stratigos Security dari Amerika Serikat. Dalam presentasinya, Woods membahas berbagai strategi perlindungan infrastruktur siber yang krusial untuk mencegah serangan dan kerugian besar. Ia menekankan pentingnya perlindungan strategis dalam menjaga keamanan jaringan dan sistem di sektor-sektor vital seperti pemerintahan dan keuangan, yang rentan terhadap ancaman siber seperti malware dan serangan Distributed Denial of Service (DDoS).
Woods menjelaskan bahwa serangan siber dapat mencuri data penting dan merusak sistem, sehingga perlindungan yang tepat sangat diperlukan untuk menjaga kerahasiaan dan integritas data, mematuhi regulasi keamanan, serta mempertahankan kepercayaan publik dan stakeholder. Ia menguraikan beberapa langkah perlindungan strategis yang dapat diterapkan, termasuk penilaian risiko berkala, penerapan kebijakan keamanan yang komprehensif, penggunaan teknologi keamanan seperti firewall dan enkripsi, serta manajemen akses yang ketat.
Selain itu, Woods menekankan pentingnya sistem pemantauan real-time dan respons cepat untuk mengurangi dampak serangan. Ia juga menyoroti bahwa pelatihan karyawan mengenai praktik keamanan yang baik sangat krusial untuk memastikan pendekatan perlindungan yang menyeluruh dan berkelanjutan. Langkah-langkah ini, menurut Woods, akan memastikan bahwa infrastruktur siber tetap tangguh terhadap berbagai ancaman.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan teoritis, tetapi juga mendorong para mahasiswa untuk aktif dalam diskusi dan bertanya langsung kepada Woods tentang berbagai aspek keamanan siber. Diharapkan, melalui pemahaman yang mendalam tentang pentingnya keamanan siber, mahasiswa dan dosen JTI Polinela dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan di dunia digital yang semakin kompleks.
Kerja sama antara JTI Polinela dan Konsulat Amerika Serikat ini menunjukkan komitmen Polinela dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesiapan mahasiswa menghadapi perkembangan teknologi global. Dengan hadirnya pakar seperti Beau Woods, diharapkan dapat memberikan inspirasi dan pengetahuan praktis yang bermanfaat bagi pengembangan kompetensi mahasiswa di bidang teknologi informasi dan keamanan siber.