Polinela, Kamis (17/10/2024). Politeknik Negeri Lampung (Polinela) menggelar kegiatan Best Practice International Collaboration bersama China University, yang diselenggarakan atas kerjasama dengan Yayasan Pusat Pengembangan Ilmu dan Teknologi Texmaco (YPPITT). Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi ini dihadiri oleh berbagai kalangan akademisi serta perwakilan dari kedua institusi, dengan fokus pada pengembangan kolaborasi internasional di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Direktur Polinela, Prof. Dr. Ir. Sarono, M.Si. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi yang mendalam atas terjalinnya kerjasama ini dan menekankan pentingnya hubungan internasional dalam meningkatkan daya saing institusi pendidikan. “Kerjasama dengan China University dan YPPITT ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat jaringan internasional Polinela dalam pengembangan ilmu dan teknologi. Kami berharap, kolaborasi ini akan memberi dampak positif dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa serta tenaga pengajar kami, sehingga dapat berkontribusi lebih besar terhadap pembangunan industri di Indonesia,” ujar Prof. Sarono.
Beliau juga menambahkan bahwa melalui Best Practice International Collaboration ini, mahasiswa Polinela akan mendapatkan wawasan dan pengalaman yang lebih luas, terutama dalam penerapan teknologi dan inovasi dari perspektif global. “Harapan kami, mahasiswa dapat belajar langsung dari praktik terbaik yang diterapkan oleh China University, sehingga mereka lebih siap menghadapi tantangan global di masa mendatang,” lanjutnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan PPITT, yang diwakili oleh Wakil Ketua Yayasan, Nur Alimah, S.Pd., M.T., juga menyampaikan materi yang menyoroti peran penting kolaborasi antara institusi pendidikan dengan pihak industri dalam mengembangkan inovasi teknologi. “Kerjasama ini bukan hanya tentang transfer ilmu, tetapi juga tentang menciptakan ekosistem pendidikan yang adaptif dan inovatif, yang dapat menjawab kebutuhan industri di masa depan. Kami dari YPPITT berkomitmen untuk terus mendukung perkembangan teknologi melalui kolaborasi seperti ini, demi kemajuan pendidikan vokasi di Indonesia,” ujar Nur Alimah.
Kegiatan ini ditutup dengan sesi diskusi dan tanya jawab, di mana para peserta sangat antusias menanyakan berbagai hal terkait potensi pengembangan kolaborasi internasional ke depan, baik di bidang penelitian maupun pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini.
Kegiatan Best Practice International Collaboration ini diharapkan menjadi pintu awal untuk kerjasama lebih lanjut antara Polinela dan YPPITT dalam mengembangkan pendidikan vokasi yang berorientasi global serta mencetak lulusan-lulusan yang berdaya saing internasional.