Berita

Peresmian Halal Center Polinela dan Pelatihan Sertifikasi Halal (SEHATI)

Polinela, Kamis (05/10/2023). Dalam upaya meningkatkan kualitas produk, Politeknik Negeri Lampung (Polinela) mengadakan Pelatihan Sertifikasi Halal Gratis (SEHATI) sebagai bagian dari rangkaian acara Lomba Inovasi Produk Teknologi Bidang Pertanian (LIPT) III. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang proses sertifikasi halal kepada para peserta lomba yang memiliki produk inovatif serta Peresmian Halal Center Polinela sebagai Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H). turut hadir turut hadir Dr. Muhammad Aqil Irham, M.Si. selaku Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).

Perlu diketahui Halal Center Polinela adalah tempat terkemuka dalam sertifikasi halal yang berkomitmen untuk memastikan keberlanjutan produk halal dan membangun kepercayaan konsumen. Dengan fokus pada kualitas, keberlanjutan, dan kepatuhan terhadap prinsip halal.

Dalam sambutannya Direktur Polinela, Prof. Dr. Ir. Sarono, M.Si. menyampaikan “dengan rasa syukur yang mendalam, saya berterima kasih dan menyambut semua yang hadir dalam peresmian Halal Center Polinela. Kehadiran Halal Center Polinela ini adalah langkah besar dalam mendukung industri halal di Indonesia, yang tidak hanya berfokus pada kepatuhan terhadap prinsip-prinsip kehalalan, tetapi juga pada inovasi, penelitian, dan pengembangan produk halal yang berkelanjutan. Saya memandang Halal Center ini sebagai pusat keunggulan yang akan menjadi motor penggerak bagi pengembangan industri halal di Lampung dan sekitarnya. Dalam era globalisasi ini, di mana pasar produk halal semakin berkembang pesat.”

Setelah kegiatan simbolik pemotongan pita usai dilaksanakan, terdapat penyampaian materi oleh Dr. Muhammad Aqil Irham, M.Si. selaku Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Beliau memberikan wawasan terkait standar dan prosedur sertifikasi halal. Para peserta diajak untuk memahami pentingnya sertifikasi halal dalam memasarkan produk pertanian, terutama di pasar yang memiliki permintaan tinggi akan produk halal.

Selama pelatihan, para peserta diberikan pengetahuan mendalam tentang bahan-bahan yang diizinkan dan yang tidak diizinkan dalam produk halal, proses audit halal, serta cara mengidentifikasi dan menghindari kontaminasi produk. Mereka juga mendapatkan panduan praktis mengenai pengelolaan produksi yang sesuai dengan prinsip-prinsip halal.

“SEHATI bukan hanya sekadar pelatihan, tetapi juga merupakan langkah strategis untuk mendukung akses pasar yang lebih luas, terutama di kalangan konsumen yang memperhatikan aspek kehalalan produk. Dengan memahami proses sertifikasi halal, para peserta dapat memastikan bahwa produk inovatif yang memenuhi standar halal dan dapat dipercaya oleh konsumen,” ujar Dr. Muhammad Aqil Irham, M.Si. pada saat penyamapaian materinya.

Dilanjutkan dengan materi kedua oleh oleh Hj. Siti Aminah, M.Pd.I. selaku Kepala Pusat Registrasi Dan Sertifikasi Halal. Dalam materinya beliau menyampaikan tentang prosedur dan mekanisme pendaftaran sertifikat halal. Dalam materinya beliau menyampaikan sebagai upaya untuk meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip kehalalan dalam produk dan layanan yang dihasilkan, prosedur dan mekanisme pendaftaran sertifikat halal menjadi perhatian utama bagi produsen dan penyedia layanan di seluruh dunia. Pendaftaran sertifikat halal bukan hanya sekadar proses administratif, tetapi juga sebuah jaminan kualitas yang membangun kepercayaan konsumen, khususnya bagi umat Muslim.

Kepala UPA Pengembangan Teknologi Produk Unggulan, Ir. Nurman Abdul Hakim, M.P., menyatakan, “Kami mengakui pentingnya sertifikasi halal dalam membangun kepercayaan konsumen terhadap produk pertanian. Oleh karena itu, kami menyelenggarakan pelatihan SEHATI sebagai bagian integral dari kegiatan LIPT. Kami berharap para peserta lomba dapat menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh dari pelatihan ini untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk inovatif mereka.”

Para peserta pelatihan SEHATI memberikan tanggapan positif terhadap materi pelatihan yang disampaikan. Mereka menyadari bahwa sertifikasi halal bukan hanya penting dari segi keagamaan, tetapi juga merupakan strategi bisnis yang cerdas untuk menjangkau pasar yang lebih besar dan mendapatkan kepercayaan konsumen. Diharapkan, dengan pelatihan SEHATI ini, para inovator pertanian akan lebih siap dan kompeten dalam memasarkan produk inovatif mereka yang telah memenuhi standar kehalalan, sehingga dapat bersaing di pasar global dengan keyakinan dan kepercayaan konsumen yang tinggi.