Polinela, Rabu (04/11/2020). Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Produk dan Pusat Unggulan Teknologi (UPT P3UT) Politeknik Negeri Lampung (Polinela) mengadakan Pelatihan Manajemen Pusat Unggulan IPTEK dan Teaching Factory secara Daring Via Zoom Meeting dan Luring bertempat di Ruang Sidang Utama Polinela. Acara dilaksanakan selama 2 hari yaitu, Selasa 03 November 2020 dengan pemateri Dr. Ir. Wahyu Wibawa, MP. selaku Kepala BPTP Lampung dan Dr. Ir. Nantil Bambang Eko S., M.Si selaku Wakil Direktur IV Bidang Kerjasama Politeknik Negeri Jember dan Jumat 06 November 2020 dengan pemateri Asril Fitri Syamas selaku Ketua Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (AIBI) dan Deva Primadia Almada, SP., M.Si. selaku Asisten Bidang Inkubator Bisnis Lembaga Kawasan Sains Teknologi Institut Pertanian Bogor (IPB).
Kepala UPT P3UT Ir. Bambang Utoyo, M.P. memaparkan tema yang diangkat pada acara hari Selasa yaitu, “Pengembangan Produk Unggulan dan Perguruan Tinggi Berbasis Teknologi” dan pada hari Jum’at yaitu “Workshop Manajemen Pusat Unggulan IPTEK dan Inkubator”. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan peran Teaching Factory (TeFa) sebagai akselarasi teknologi di perguruan tinggi sehingga dapat menghasilkan produk yang berbasis teknologi.
Kegiatan dibuka oleh Direktur Polinela Dr. Ir. Sarono, M.Si. dalam sambutannya beliau menyampaikan “Politeknik sebagai pendidikan tinggi vokasi merupakan pendidikan yang menghasilkan lulusan yang berkompetensi. TeFa dapat menjadi media pembelajaran yang sangat komplit yang ada di dalam kampus karena TeFa menjadi wadah yang mirip dengan industri”.
Pada hari Selasa 03 November 2020 dengan narasumber pertama Dr. Ir. Wahyu Wibawa, MP. selaku Kepala BPTP Lampung menjelaskan materi tentang Peran BPTP Lampung dalam Mengakselarasi Pembangunan Pertanian Wilayah Lampung. Provinsi Lampung memiliki Sumber Daya Genetik (SDG) Tanaman yang cukup beragam sebagai varietas lokal yang keberadaannya tersebar di beberapa Kabupaten/Kota. Informasi keanekaragaman serta status keberadaan SDG tanaman sangat diperlukan sebagai dasar penyusunan kebijakan pengelolaan dan pemanfaatan SDG pertanian untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Upaya pengelolaan keanekaragaman SDG yang berkelanjutan dapat diwujudkan melalui kegiatan pendaftaran varietas lokal. Terdaftar sudah ada 18 SDG Lokal yang sudah terdaftar.
Penyampaian materi yang kedua oleh Dr. Ir. Nantil Bambang Eko S., M.Si selaku Wakil Direktur IV Bidang Kerjasama Politeknik Negeri Jember, beliau menyampaikan bahwa kebijakan Kemendikbud dalam pengembangan SDM unggul untuk mendukung Indonesia maju. Program utama Ditjen Diksi yaitu keselarasan perguruan tinggi vokasi dengan dunia kerja, dunia usaha, dan dunia industri.
Hari kedua yang dilaksanakan pada hari Jum’at 06 November 2020. Materi pertama disampaikan oleh Asril Fitri Syamas selaku Ketua Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (AIBI) menjelaskan Inkubator Bisnis Teknologi (IBT) merupakan proses dukungan bisnis yang dapat mempercepat keberhasilan pengembangan startup dan perusahaan pemula dengan menyediakan berbagai sumber daya dan layanan yang diperlukan kepada para pengusaha. Fungsi dari IBT adalah menjadi program pelatihan, pendampingan, mentoring, dan coaching pada startup atau usaha pemula dan mendukung teknis berupasa sarana dan prasarana bagi wirausaha baru/tenat. IBT mempunyai tujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan usaha baru yang mempunyai nilai ekonomi dan berdaya saing tinggi.
Pemateri kedua adalah Deva Primadia Almada, SP., M.Si. selaku Asisten Bidang Inkubator Bisnis Lembaga Kawasan Sains Teknologi IPB, menyampaikan materi tentang teknis pengelolaan Inkubator bisnis teknologi. Kunci keberhasilan mengembangkan layanan IBT yaitu: Adanya komiten yang kuat antara pemangku kepentingan, Rekrutment Tenat, Tim Manajemen yang jelas pada Job Description, Sarana dan Prasarana, Model Inkubasi, Jejaring, Dana Operasional, Promosi, dan Monev.
Dengan diadakannya kegiatan Pelatihan Manajemen Pusat Unggulan IPTEK dan Teaching Factory ini, diharapkan Polinela dapat memetakan teknologi yang sedang berkembang di lapangan, agar dapat mensinergikan apa yang ada di lapangan dengan yang ada di kampus sehingga dapat menumbuhkan minat kewirausahaan berbasis inovasi pada mahasiswa Polinela.
