Dosen Polinela Berhasil Peroleh Hak Perlindungan Varietas Tanaman Kementan RI untuk Pengembangan Melon Makuwauri
Berita

Pertama Kalinya, Dosen Polinela Berhasil Peroleh Hak Perlindungan Varietas Tanaman dari Kementerian Pertanian RI

Polinela, Senin (23/12/2024). Dosen Politeknik Negeri Lampung (Polinela) berhasil mendapatkan 2 (dua) hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) dari Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonenesia (RI). 2 (dua) sertifikat diterima secara langsung oleh Anung Wahyudi, S.P., M.Sc., Ph.D., dan didampingi oleh Kepala Penelitian Pengabdain Masyarakat (P2M) Polinela, Dr. Yana Sukaryana, di Kantor Kementan RI, pada hari jumat, (20/12/2024).

Berita ini menjadi kado akhir tahun 2024 bagi Polinela, apalagi keberhasilan ini menjadi achievement pertama kalinya yang dihasilkan oleh dosen/peneliti Polinela, sejak institusi ini didirikan tahun 1984 silam
Berita ini menjadi kado terindah akhir tahun 2024 bagi Polinela, karena capaian ini menjadi achievement pertama kalinya yang dihasilkan oleh dosen/peneliti Polinela , sejak institusi ini berdiri tahun 1984 silam.

Hak PVT merupakan salah satu jenis HaKI (Hak atas Kekayaan Intelektual) yang diberikan negara untuk melindungi varietas tanaman yang dihasilkan oleh pemulia tanaman melalui kegiatan pemuliaan tanaman. PVT sendiri hanya dapat diberikan kepada varietas dari jenis atau spesies tanaman baru, unik, seragam, stabil, dan diberi nama yang telah lolos dari serangkaian pengujian dari Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PVTPP) Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

Dosen Polinela Berhasil Peroleh Hak Perlindungan Varietas Tanaman Kementan RI untuk Pengembangan Melon Makuwauri
Dua varietas melon yang berhasil memperoleh sertifikat PVT, yaitu varietas Ougan Makuwauri dan Ginsen Makuwauri hasil Tefa Polinela

Tim dosen peneliti Melon Oriental atau Melon Premium Makuwauri yang dikepalai oleh Anung Wahyudi, S.P., M.Sc., Ph.D, yang juga selaku Koordinator Program Studi Teknologi Perbenihan, Jurusan Budidaya Tanaman Pangan Polinela, menjelaskan, bahwa terdapat dua varietas melon yang berhasil memperoleh sertifikat PVT, yaitu varietas Ougan Makuwauri dan Ginsen Makuwauri yang dikembangkan melalui riset pemuliaan tanamannya sejak tahun 2018 di Teaching Factory (Tefa) Seed Teaching Farm (STEFA) Polinela.
Pemuliaan yang dilakukan oleh Anung Wahyudi, S.P., M.Sc., Ph.D ini bukan produk rekayasa genetika melainkan menggunakan metode seleksi pedigri atau silsilah dalam proses perakitannya. “Saat ini terdapat empat calon varietas unggul baru tanaman melon yang dikembangkan dan alhamdulillah dua diantaranya akhirnya tersertifikasi PVT yang berlaku hingga 20 tahun sejak 12 Desember 2024”, ujar Anung Wahyudi, S.P., M.Sc., Ph.D. selaku ketua tim peneliti dan pemegang hak PVT.
Melon Makuwauri ini memiliki rasa yang sangat manis, aroma yang wangi, bentuk yang unik, serta memiliki kandungan vitamin C yang tinggi. Melon makuwauri ini dapat dipanen hingga 5-10 buah pertanaman dengan bobot rata-rata 300-600 gram per buahnya. Budidaya melon makuwauri dapat dilakukan skala rumah kaca (greenhouse) maupun skala lapangan atau lahan terbuka. Melon makuwauri ini dapat dipanen hingga umur 65 hari setelah tanaman (HST) dan panen buah dapat dilakukan beberapa kali, panen buah pertama biasanya pada umur 40 HST.

Anung Wahyudi mengatakan, “Kita semua berharap semoga kedua jenis melon yang tersertifikasi PVT ini dapat bermanfaat bagi masyarakat luas, termasuk pelaku industri dan petani, selain itu menjadi motivasi bagi peneliti untuk tidak hanya sebatas berkarya, akan tetapi terus diperjuangkan hingga memperoleh paten/PVT”.
Dalam kesempatan lain, Anung Wahyudi menyatakan tidak akan berhenti dan terus berkarya dalam penelitiannya untuk memperoleh hak PVT pada jenis melon ataupun komoditas lainnya yang tengah dikembangkan bersama tim dosen peneliti di jurusan budidaya tanaman pangan, termasuk juga membuka kesempatan kerjasama dengan industri hortikultura Indonesia untuk pengembangan kedua jenis melon ini.

Direktur Polinela, Prof. Dri. Ir. Sarono, M.Si., menyampaikan ucapan selamat kepada Anung Wahyudi, S.P., M.Sc., Ph.D., beserta seluruh tim peneliti program studi Teknologi Perbenihan. Capaian ini merupakan hal yang membanggakan bagi Polinela, dimana Polinela sendiri merupakan pendidikan tinggi vokasi yang baselinenya adalah Pertanian. Ini adalah contoh praktik baik yang dilakukan insan peneliti vokasi Polinela, dan bagi dosen peneliti muda di Polinela jadikan ini sebuah momentum untuk terus berkarya melakukan riset terapan yang tepat guna dan berkelanjutan, seperti halnya yang telah dilakukan oleh dosen peneliti seniornya.