Polinela, Senin (01/04/2024). Kabupaten Pringsewu melaksanakan momen bersejarah dalam upaya memajukan pertanian organik dan berkelanjutan. Kegiatan Panen Raya Perdana Padi Organik yang dipimpin oleh Pj. Bupati Pringsewu Marindo Kurniawan di Pekon Tulungagung, Kecamatan Gadingrejo, menjadi tonggak penting dalam transformasi pertanian di daerah tersebut.
Dalam kesempatan ini, kehadiran Direktur Politeknik Negeri Lampung (Polinela), yang diwakili oleh Tim Kerjasama Rizky Rahmadi, S.P., M.P., serta Kordinator Program Studi Teknologi Produksi Tanaman Pangan, Dr. Dulbari, S.P., M.Si., memberikan dukungan dan apresiasi yang besar terhadap inisiatif pengembangan pertanian organik oleh Pemerintah Kabupaten Pringsewu dan PT. Pringsewu Jaya Sejahtera (Perseroda).
Panen perdana padi organik di Gapoktan Agung Makmur mencerminkan langkah maju dalam menerapkan teknologi Budidaya Berbasis Mikroba (BBM) sebagai solusi alternatif pengganti pupuk kimia. Menggunakan benih varietas Sintanur yang bersertifikat oleh Lembaga Sertifikasi Organik (Inovice), panen ini menjadi bukti nyata akan komitmen serius dalam memperbaiki kondisi lahan sawah yang semakin kritis akibat penggunaan pupuk kimia.
Pj. Bupati Pringsewu Marindo Kurniawan menjelaskan bahwa inisiatif ini tidak hanya berfokus pada peningkatan kesejahteraan petani dan pengendalian inflasi, tetapi juga pada visi menjadikan Pringsewu sebagai lumbung pangan organik terkemuka baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Upaya ini tidak hanya memberikan identitas kebanggaan bagi Kabupaten Pringsewu, tetapi juga memperkuat eksistensi produk-produk unggulan hasil produksi lokal.
Selain itu, langkah ini sejalan dengan upaya menggantikan pupuk bersubsidi dengan pupuk organik yang kini semakin terbatas alokasinya. Teknologi BBM menawarkan berbagai keunggulan, termasuk kemampuannya dalam menetralisir residu kimia tanah, menyediakan unsur hara secara dinamis, menghambat hama dan penyakit tanaman, serta memperbaiki tekstur, biologi, fisik, dan kimia tanah secara menyeluruh.
Dalam konteks tersebut, Konsorsium Mikroba Ghaly Tech (KMGT) menjadi inti dalam penerapan teknologi BBM. Komponen ini, dengan Konsorsium Mikroba Padat (KMP) dan Konsorsium Mikroba Cair (KMC)-nya, dapat diproduksi di setiap kabupaten di Indonesia karena bahan bakunya lokal, murah, dan berlimpah.
Kegiatan panen raya perdana ini juga dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Sekretaris Daerah Kabupaten Pringsewu Heri Iswahyudi, jajaran Pemerintah Kabupaten Pringsewu dan Ogan Komering Ilir, Ketua TP-PKK Kabupaten Pringsewu Agnesia Marindo, serta perwakilan dari Dinas Pertanian Provinsi Lampung, BUMD Provinsi Lampung PT. Wahana Raharja dan PT. Lampung Jasa Utama, serta BUMD Pringsewu PT. Pringsewu Jaya Sejahtera.
Melalui kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan sektor swasta, harapan besar terletak pada terus berkembangnya pertanian organik di Kabupaten Pringsewu. Ini diharapkan akan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi petani, lingkungan, dan masyarakat secara luas.